Every day, God thinks of you. Every hour, God looks after you. Every minute, God cares for you. Because, every second He loves you.
RSS

Kamis, 31 Oktober 2013

Kebiasaan Menepati Janji


Sering orang lain meremehkan kemampuan kita, itu hal biasa! Tidak perlu bimbang, marah, apalagi tersinggung. Yang penting, kita tetap yakin dan tidak meremehkan diri sendiri ...

Tindakan akan lebih berarti daripada sekadar ucapan. Karena itu, jika ada yang meremehkan kemampuan kita, tak perlu tersinggung, marah, apalagi patah semangat. Jangan pula menjadi ciut nyali dan rendah diri.

Sebab, masing-masing orang selalu terlahir dengan berbagai potensi. Maka, selalu gali potensi dan buktikan dengan tindakan serta dengan menunjukkan kemampuan. Justru, dengan diremehkan, harusnya kita bisa terpacu untuk memperlihatkan perbaikan. Untuk itu, penting selalu menanamkan keyakinan tentang kemampuan dalam diri, bahwa kita pasti bisa jika kita mau dan selalu berusaha. Dengan selalu menanamkan keyakinan kuat dalam diri, maka segala omongan negatif, segala hal yang mematikan semangat, dengan penyikapan yang benar, justru akan menghasilkan karya-karya yang hebat.

Selasa, 29 Oktober 2013

Menyirami Kesabaran, Memetik Keteduhan

Di hampir semua tradisi, ada banyak manusia yang menggunakan alam sebagai bahan utama dalam berkarya. Tidak semua orang cocok dengan pendekatan ini. Namun, bagi siapa saja yang memiliki pikiran terbuka, hati yang peka, serta batin yang kaya rasa, akan tahu ada banyak bahan pertumbuhan yang tersedia di alam sana. 

Ada banyak bibit di dalam diri manusia. Ada bibit kebodohan, keserakahan, kemarahan, iri hati, dendam. Ada juga bibit kesabaran, kasih sayang, cinta, memaafkan, dan bahkan persahabatan. Pertanyaan berikutnya, bibit-bibit mana yang kita sirami setiap harinya?

Kita yang intensif bergumul dengan media (cetak, radio, televisi, internet, dan lain-lain) di awal abad ke-21 ini akan merasakan bila bibit-bibit kemarahan dan dendamlah yang paing banyak disirami manusia kebanyakan. Perhatikan apa yang disebut ‘berita’ oleh orang-orang media. Nyaris semuanya menyulut dendam dan kemarahan. Aspek-aspek kejadian yang membawa keteduhan dan kesejukan, masuk dalam klasifikasi ‘bukan berita’. Apalagi jika sudah berbicara rating.

Dan bila kemudian kehidupan, khususnya aspek spiritualitas menggereja ditandai oleh banyak kebakaran tentu karena kita ‘menyepakati’ pengertian berita yang amat membakar. Dalam kerangka itulah, KKI Keuskupan Ruteng bekerja sama dengan Mas Anang Tinosaputra (inspirator dan marketing consultant) dan Mas Heldy Ardiansyah (professional outbond trainer dan aktivis Mudika Keuskupan Denpasar) sebagai fasilitator, membuat sebuah terobosan pendampingan bagi para animator/animatris Sekami dan aktivis gereja se-Keuskupan Ruteng melalui sebuah kegiatan character building training selama 3 hari.