Every day, God thinks of you. Every hour, God looks after you. Every minute, God cares for you. Because, every second He loves you.
RSS

Kamis, 28 November 2013

Inspirasi dari Poetry In Motion

Sebuah puisi hanya seindah pribadi yang membacanya... 

Seseorang dengan hati yang kering dan retak-retak tidak akan pernah bisa menghayati keindahan dari puisi yang dibacanya. Karena seseorang yang mengenali keindahan sebuah puisi, sebetulnya sedang mengenali keindahan yang ada di dalam hatinya sendiri, melalui pilihan kata-kata yang peka dan cerdas dari penulis puisi itu.
 

Dan bagi saya, alam ini adalah penulis puisi yang hebat, yang selalu bergerak, bertumbuh dan berkembang, bahkan menghilang. Itulah 
poetry in motion.


Jika teman-teman berkunjung di link puisi blog ini, teman-teman akan melihat karya-karya indah dari adik-adik Sekami Keuskupan Ruteng dalam alunan puisi. Mereka menarikan pena di panggung secarik kertas, beberapa hari lalu. 


Mungkin karena saya pria, saya berpikir bahwa puisi itu layaknya Dan wanita yang kita cintai... Dia hanya akan secantik keindahan yang ada di hati kita. 

Bila kita seorang pria yang memiliki kapasitas yang besar untuk mengenali keindahan, maka wanita kita adalah keindahan yang tak terkirakan.
 
Bila kita membanding-bandingkan wanita kita, sebetulnya kita sedang membandingkan keindahan di hati kita dengan keindahan di hati pria-pria lain.
 
Wanita kita tidak bisa dibandingkan. Kita hanya bisa membandingkan diri kita sendiri. 

Begitu pula dengan puisi yang kita baca. 
Karena kita melihatnya sebagai sebuah keindahan yang kita cintai, maka kita berusaha sekuat tenaga untuk menjadikan diri kita sebagai abdi bagi kebahagiaannya dan keindahanya. 

Kita memberikan senyuman sebagai alasan bagi kesabaran kita, jika puisi itu belum sempurna. Kita menjadikan senyuman itu sebagai sebuah pengharapan bagi penyempurnaan sebuah puisi.

Sebuah puisi hanya akan ada nilainya, jika kita penuh kasih mengamatinya. Anak-anak tidak pernah membuat rencana yang lebih panjang dari yang akan segera mereka lakukan. Mereka juga tidak merencanakan apa pun yang tidak menggembirakan. Ini berarti, kata-kata yang mereka tuangkan dalam puisi adalah ekspresi hati mereka, tanpa rencana. Mereka menyegerakan sebuah keinginan, dan harapan.

Dan yang lebih menarik lagi, mereka berganti rencana dengan kesegeraan yang tidak harus menjelaskan mengapa mereka harus berubah.
 Ini mungkin nilai paling besar saat saya menikmati puisi adik-adik Sekami di blog ini. Kita bisa belajar dari mereka.

Jika hati mereka bisa berkata, adik-adik Sekami ini akan berkata:

"Hari ini, jangan lagi berencana. Segera lakukanlah apa pun yang selama ini ingin kita lakukan untuk, tetapi yang belum kita temukan waktunya untuk melakukan."

Jika hati adik-adik ini bisa memaksa, mereka akan memaksa kita untuk sekadar...

Menghentikan langkah kita dan menepi untuk memetik bunga tepi jalan yang sederhana tetapi cantik. Dan dengan keceriaan, kita persembahkan kepada siapapun yang kita cintai, termasuk Sang Pencipta. Saya meyakini bahwa itulah cara mereka, cara sederhana namun dengan upaya seindah mungkin untuk membawa perubahan dunia kecil mereka. 
Saya yakin mereka berhenti sampai di sini. 
Mereka akan terus berkarya dengan kumpulan kata-kata yang semakin indah dan dewasa. Mereka akan terus bergerak maju membawa keindahan dunia mereka melalui rangkaian bahasa.
 
Saya selalu meyakini, semua anak memiliki kemampuan berbicara yang demikian hebat, sehingga kadang dia bahkan bisa membuat dirinya sendiri percaya mendengar kebohongannya sendiri.
 Namun, pada suatu masa, anak-anak akan menggunakan kehebatan itu dengan lebih tulus, dan mengatakan kepada dunia tentang hebatnya kedewasaan mereka.

Sungguh saya terinspirasi oleh langkah kecil anak-anak ini. Saya pun berpikir untuk 'kembali pulang' ke dunia kanak-kanak saya, dan dengan mata sayu dan suara mendayu, saya akan persembahkan puisi ini untuk orang-orang yang saya cintai, bahwa: 

'Saat aku melihatmu...
 
yang kulihat adalah sebuah puisi indah yang bergerak
 
yang membuat mataku benci berkedip

Kau puisi yang melenggang di sisiku

Nafasku terhentak hampa dari dadaku oleh gemulai lambaian tubuhmu.

Tidak ada ombak di laut yang bisa mendekati keindahanmu
Aroma kesurgaanmu hantarkan kilauan ombak-ombak bayangan hidupmu
Tidak ada apa pun yang bisa aku minta darimu

Kau... puisiku yang melenggangkan keindahan ini

Kau... terlalu indah untuk kutata ulang.
 


Untuk sahabat dan keluarga yang setia menemaniku dalam untung dan malang. Terima kasih, cinta...

0 komentar:

Posting Komentar