Dua orang Pembina Sekami utusan Departemen Agama Kabupaten Manggarai Keuskupan
Ruteng, mengikuti kegiatan Pelatihan Pembina Bina Iman Anak (BIA), yang
berlangsung tanggal 17-20 Oktober 2013, di Bajawa Kabupaten Ngada. Kegiatan
tersebut diselenggarakan di Hotel Johny, Jl. Gajah Mada, Ngada.
Kami
berangkat dari Ruteng, Kamis tanggal 17 Oktober pukul 07.00, dengan
menggunakan travel, dan tiba di Bajawa pukul 12.30. Di sana, kami berkumpul dengan peserta lain sebagia utusan dari kabupaten-kabupaten lain di NTT. Setiap kabupaten mengirimkan setidaknya dua
orang pendamping/Pembina Bina Iman Anak. Peserta yang hadir pada kegiatan tersebut adalah utusan dari semua Kabupaten se-Propinsi NTT atau mewakili 7 keuskupan. Seluruh peserta pada saat check-in langsung diterima oleh panitia dari Kanwil Departemen Agama, Provinsi NTT, sekaligus
menyerahkan surat tugas dari Departemen Agama Kabupaten masing-masing. Adapun tema dari kegiatan pelatihan tersbeut adalah “MELALUI KEGIATAN
PEMBINAAN PARA PEMBINA BINA IMAN ANAK (BIA) KITA BERSINERGI MENINGKATKAN IMAN
ANAK MENUJU MASYARAKAT NTT YANG BERIMAN, CERDAS, RUKUN DAN SEJAHTERA (BERNAS)".
Kegiatan pelatihan para Pembina Bina Iman Anak (BIA) Se-Provinsi NTT ini dibuka dengan Misa
Kudus, tanggal 17 Oktober 2013 pukul 16.30 Wita, yang dipimpin oleh Pater Gregorius, OFM, Cap, Pastor Paroki Were Bajawa. Setelah acara pembukaan melalui misa kudus selesai, acara dilanjutkan dengan acara santap malam
bersama, yang diikuti dengan acara pembukaan oleh Kepala Dinas Kabupaten
Ngada.
Acara selanjutnya adalah penyampaian teknis dan
dinamika kelompok selama kegiatan oleh Ibu Gabriela Nio, S.Ag. Hari kedua, kegiatan dimulai pukul 06.00
dengan perayaan Misa Kudus di Gereja St. Yoseph, Bajawa. Selepas misa, pukul 08.00-13.00, kegiatan dilanjutkan dengan
materi “Alat Praga, Musik, Gerak dan Lagu" oleh Ibu Gabriela Nio,S.Ag yang sesekali diselingi dengan prakter gerak dan ragam SEKAMI. Dalam kesempatan itu, Ibu Gabriela mengatakan “Seorang
pembina diharapkan kreatif (mempunyai daya cipta) dan mampu menciptakan sesuatu yang baru menurut
citra Allah. Karena seorang pembina adalah pencipta dan utusan Allah yang telah
dipanggil untuk mewartakan Sabda Allah dan perlu keterbukan terhadap keadaan
dan situasi diluar”.
Selepas makan siang, acara dilanjutkan pada sore
hari, tepatnya pukul 15.30 dengan penyampaian materi mengenai “Spiritualitas dan
Motivasi Pembina Bina Iman Anak dan Teknik Bercerita Kitab Suci Kepada Anak dan Tradisi Gereja Katolik” oleh Romo
Yono, Pastor Paroki Jerebu’u. Sesi ini dilaksanakan sampai pukul 22.00 malam. Pesan Romo Yon dalam kesempatan itu adalah “Spiritualitas Animator / Animatris
adalah berjalan menurut Roh, hidup didalam Roh, dan dituntun oleh Roh Kudus
(Roma,8:4,9) dan suatu corak / cara hidup seorang Kristen pengikut Kristus –
penggerak misi- yang berhubungan dengan tugas perutusan untuk mewartakan Injil
kepada semua orang. Animator/Animatris misioner berarti pemberi jiwa dan
semangat, penggerak misi /praktisi misi untuk membangkitkan semangat misioner
pada belbagai kelompok jemaat”. Dalam
materi tentang Kitab Suci Romo Yon menambahkan bahwa guru atau Pendamping Anak yang
tidak bisa bercerita, ibarat
orang yang hidup tanpa kepala.
Hari
ketiga, kegiatan pukul 08.00 – 13.00 diisi dengan penyampaian materi tentang “Microteaching (Simulasi dan
Praktek)” oleh Ibu Gabriela Nio,S.Ag. Setiap peserta dibagi dalam 4 kelompok untuk
mempraktekan bagaimana seorang pendamping mendampingi anak-anaknya dalam suatu
kegiatan dan bagaimana cara mengajarkan anak untuk menjadi pewarta dan menjadi Misioner cilik. Pada saat mempraktekkan, ada yang menjadi pendamping dan ada yang menjadi anak-anak.
Sore
hari, kegiatan dilanjutkan mulai pukul 16.00-19.00, dengan penyampaian materi tentang “Kebijakan Kantor Wilayah
Kementrian Agama Propinsi NTT dan Kebijakan Teknis Bidang Urusan Agama Katolik
Kanwil Kementrian Agama Propinsi NTT dan ditambahkan dengan Pengaruh Media Masa
Terhadap Pembentukkan Karakter Anak” oleh Bapak KABID Propinsi NTT. Pada kesempatan itu, Bapak KABID
mengatakan bahwa “Salah satu tugas
bidang adalah melakukan pembinaan dalam rangka peningkatan kualitas kehidupan
umat beragama (dalam setiap aspek) dan dijabarkan dalam struktur Kerja Bidang
Urusan Agama Katolik”. Ia
menambahkan, dalam
kaitan dengan pengembangan iman, satu hal yang dewasa ini cukup berperan dalam
memengaruhi perkembangan kehidupan iman/spiritual manusia, adalah media masa
dengan segala dampak positif dan negatifnya.
Selepas itu, acara dilanjutkan dengan makan malam bersama. Pada
pukul 21.30 akhirnya, acara penutupan dilaksanakan. Acara penutupan itu dipimpin langsung oleh Bapak KABID
Propinsi NTT, yang dilanjutkan dengan pembagian sertifikat peserta. Acara penutupan ini seharusnya dilaksanakan tanggal 20 Oktober 2013, akan tetapi dimajukan karena beberapa materi telah tuntas disampaikan, dan mengingat hari berikutnya banyak peserta yang pulang ke tempat masing-masing dengan menggunakan jadual pagi.
Keesokan harinya, masing-masing peserta berkemas, untuk kemudian bersiap kembali ke daerah masing-masing. Segala canda dan
tawa, hingga nyanyian bersama selama kegiatan tiba-tiba hilang dengan sendirinya, berganti dengan raut kesedihan dan tangisan perpisahan antar peserta. Kami sendiri akhirnya berangkat dari Bajawa pukul 09.00 pagi menuju Ruteng, bersama dengan teman dari utusan Kabupaten Manggarai Barat menggunakan travel
dan tiba di Ruteng sekitar pukul 13.00 Wita dengan selamat.
Demikian
sekilas info dari kami selama mengikuti kegiatan pelatihan para Pembina Bina Iman Ana
(BIA) di Bajawa, semoga bisa membawa manfaat dan kebaikan. Salam.
REPORTER (PESERTA): AGUSTINUS SABIN DAN VESTI
0 komentar:
Posting Komentar